tetesan airmata langit
membasahi sluruh ragaku
yang sedang berdiri kaku
dibawah sinar lampu jalanan
ragaku ersentak tak bergerak
dikala kudengar suara indahmu
ucapkan suatu hal
yang tak ingin kudengar
kau berlalu begitu cepat
tertelan gelapnya malam
bagai sang bidadari yang mulai hilang
jauh dari pandangan
isak tangisku terdengar
luluh hatiku bergetar
tertusuk duri mawar
yang kian hari kian mekar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar