
Yang kau berikan sehari yang lalu, sebelum kepergianmu
Pesanmu; “hanya ini yang bisa kuberikan untukmu
sebelum kepergianku, maafkan aku harus pergi
bukalah kotak ini setelah hari berganti”
Sebuah gelang bertuliskan manamu, namaku
Serta sebuah goresan tanganmu
Serta sebuah goresan tanganmu
Dalam suatu kertas putih bertulis syairmu;
“sahabatku,
Maafkan aku, ku harus meninggalkanmu
Ku harus pergi dari sisimu
Walau ini berat bagi kita
Semoga kau dapat mengerti, semua ini
Sungguh aku tak bisa mengungkapkannya
Pada sahabat yang slalu ada didekatku
Bahwa ku kan pergi dan mungkin tak kembali
Ku tak kan melupakan saat indah
Yang kita lalui bersama
Karna itu kenangan terindah
Yang pernah kudapatkan saat bersahabat denganmu
Namun maafkan aku,
Aku akan pergi
Semoga kau slalu mengingatku
Dan kenangan kita
Dari sahabat dekatmu”
Tibalah dirimu yang harus pergi dan mungkin tak kemabli
Berlinang sebuah air di sudut mata, air mata kesedihan
Sebuah balon hati meletus pecah, dalam dadaku
Membuat sesak dadaku terpenuhi udara pedih
sahabatku jangan pergi!
sahabatku jangan kau tinggalkan aku!
Sebuah balon hati meletus pecah, dalam dadaku
Membuat sesak dadaku terpenuhi udara pedih
sahabatku jangan pergi!
sahabatku jangan kau tinggalkan aku!
Kini saat kau tlah pergi
Aku hanya bisa mengenang
Saat-saat yang kita lalui bersama
Canda, tawa, suka, dan duka
Yang tak mungkin bisa kulupa
Ku kan slalu menunggumu kembali
Walau sampai akhir nanti
Sampai ku menutup mata dan tak terbangun lagi
Karena kau sahabat terbaikku
Karena kau sahabat terbaikku
Karena kau sahabat sejatiku
Karena kau sahabat terdekatku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar